Report pertumbuhan startup di Indonesia pada kuartal pertama 2021 sudah dirilis, hasilnya cukup memuaskan bahkan bisa dikatakan lebih baik.
Dilansir dari situs Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Indonesia menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara untuk pertumbuhan ekonomi digital selama tahun 2021. Terdapat 21 juta pengguna layanan internet baru yang berhasil beradaptasi terhadap teknologi dengan prediksi pertumbuhan ekonomi hingga 70 Miliar Dollar.
Sebagai negara keempat dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia, Airlangga Hartanto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memprediksi Indonesia akan mampu mencapai 146 Miliar Dollar pada tahun 2025 atau dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi digital sebesar 20%.
Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran milenial dan generasi Z sebagai konsumen aktif yang melakukan transaksi dalam bentuk digital. Dilansir dari Badan Pusat Statistik, milenial dan generasi Z di Indonesia menempati populasi sebesar 25.8% dan 27.9% dengan waktu berselancar di dunia maya sekitar 8 jam 36 menit per harinya.
Pertumbuhan Ekonomi Digital Melalui Startup
Sebagai bukti konkret, tercatat hingga kuartal 1 tahun 2022, ada 11 startup yang melenggang ke daftar unicorn dan disusul 50 startup lain yang saat ini berada di jajaran soonicorn companies dengan nilai investasi sekitar Rp100 juta.
Power Commerce Asia sebagai salah satu startup yang mengusung digital technology dengan konsep marketplace enabler juga turut merasakan dampak kesuksesan dari pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
(Baca juga: PowerCommerce Asia Lebarkan Sayap Digitalisasi Indonesia Bersama ESQ Net)
Sebagai pionir E-Commerce Omni-Channel & Supply Chain Management, Power Commerce Asia berhasil tumbuh dan membuktikan eksistensinya sebagai perusahaan berbasis teknologi yang mampu menjawab kebutuhan industri dalam memaksimalkan potensi seluruh saluran penjualan maupun media digital lainnya secara real time melalui omni-channel.
Power Commerce Asia menyediakan berbagai layanan seperti Digital Solution Technology Development, Marketplace Enabler, Digital Marketing & Community Development, Digital Roadmap Consulting, System Manufacture, Operational Logistics Fulfillment, Payment, dan Sales Multichannel serta Logistic. Bahkan untuk menjangkau lebih banyak industri, Power Commerce Asia juga telah mengantongi izin importir produk-produk Beauty & Health termasuk izin apotek yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan farmasi.
(Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Agar Menjadikan Anda Pilihan Utama)
Tidak mengherankan dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun, Power Commerce Asia yang didirikan pada tahun 2019 ini telah mampu melakukan kolaborasi dan menggandeng lebih dari 50 brand serta masih terus bertambah jumlahnya.
Kini dengan misi mendigitalisasi dunia, Power Commerce Asia mengambil langkah untuk melebarkan sayap di pasar Asia Tenggara melalui pembukaan Kantor Regional PCA di Malaysia yang telah beroperasi sejak awal 2022.
Dengan tujuan menciptakan ekosistem industri digital, Power Commerce Asia berupaya untuk memaksimalkan potensi seluruh channel penjualan maupun media digital yang ada, termasuk pengembangan servis socio commerce berupa TikTok Shop yang perlahan tapi pasti mulai menjadi pilihan all in one platform, dari content platform sampai sales platform.
Kedepannya Power Commerce Asia akan terus melakukan research dan action untuk menjadi solusi bagi Power People yang ingin go digital untuk semua bisnis. Sebagai langkah awal bagi Power People yang tertarik untuk menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital, Anda dapat menghubungi Power Commerce Asia dengan klik di sini. (PCA/Nanda)